Selasa, 25 November 2014

Menjadi Gardu Epos Dunia

MUTIARA NISA SPESIAL BIF, 23 MEI 2014 
      Gardu epos berarti memberi kebermanfaatan diri kita untuk orang lain. Allah memberi rizqi dari tempat yang tidak disangka-sangka, tidak memandang status orang tersebut, baik kaya atau miskin, baik atau buruk, serta beriman maupun tidak. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? (Ar-Rahman, 13). Oleh sebab itu, sebagai bentuk rasa syukur atas segala nikmat dan karuniaNya, teruslah untuk memberi kebermanfaatan diri untuk orang lain. Ketika kita memberi pada orang lain, maka Allah akan memberi energi positif kepada kita secara bertahap (gardu-gardu/ pos-pos).
      Untuk menjadi bermanfaat dimulai dari hal-hal terkecil lama-lama akan membentuk kebiasaan dan kepribadian. Bolehlah kita memiliki mimpi yang besar, tetapi jangan lupa, jangan hanya memandang keatas, tengoklah sekeliling kita, apakah dengan cita-cita dan tujuan tersebut kita menjadi egois dan mendholimi orang-orang disekitar kita? Coba renungkan niat kita untuk apa memimpikan semua itu, sudahkah untuk kebermanfaatan sesama atau hanya untuk kepuasan diri semata? Tetapi dengan segala kesibukan kita bisakah kita mencapai apa yang kita impikan? Minta sama Allah, Allah Maha Bisa, keberhasilan itu 25 % dari usaha kita, 75% dari keputusan Allah. Jalan akan lebih mudah ketika kita terus menebar kebaikan, tujuan akan lebih mudah tercapai, semua itu karena Allah meridhoi usaha kita.
      Potensi apapun yang kita miliki, gunakanlah untuk memberi manfaat kepada orang lain. Coba perhatikan seberapa sering ada dan tidak adanya kita sama saja serta seberapa sering ada dan tidak adanya kita dinantikan oleh orang lain, jangan sampai keberadaan kita tidak diinginkan oleh orang lain. Dimulai dari diri sendiri, memanajemen waktu dengan baik, menyelesaikan segala urusan sehingga kita masih memiliki waktu luang untuk berbagi kepada sesama.
Kenapa harus menjadi gardu epos? Karena sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain. Apapun peran kita, sekecil apapun itu, lakukanlah dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab hanya untuk mengharapkan keridhoan Allah semata. Ketika kita diuji dengan suatu musibah, jangan lekas putus asa, berpikir positiflah bahwa semua ini akan menjadi pengalaman untuk kelak bisa dibagikan kepada orang lain.
       Bagaimana melatih kebermanfaatan? PEKA, meskipun kondisi kita sedang tidak beres tetaplah untuk membantu orang lain. BELAJAR DAN BELAJAR, ambilah pelajaran dari setiap kejadian, contohlah setiap kebaikan yang orang lain lakukan. SEMANGAT, seberapapun banyaknya masalah kita tetap semangat dan tularkan energi optimisme kepada sesama. AMALAN, teruslah beramal untuk melatih diri menjadi bermanfaat. QURAN, ketika kita disibukkan dengan Alquran maka Allah akan memenuhi segala kebutuhan kita.

oleh KMMF UGM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar