Rabu, 26 November 2014

Cantik, Untuk siapa Engkau Berhias ?

Mutiara Nisa, Jumat 21 Maret 2014
Pembicara : Evira Rusydiana 
 

Menurut Muh. Assad mengenai wanita yaitu orang yang kuat dan istimewa, menopang dunia dan kelembutan bagi keluarga, memiliki kekuatan melahirkan anak dan siap dikecewakan anaknya, setiap perilaku dan tutur katanya menentramkan serta mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan seperti apapun anaknya.

Dalam QS. Ali Imron ayat 14 “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).”

Mana yang lebih indah batu kali atau permata? Muslimah itu seperti batu permata yang dibungkus untuk melindungi keindahannya. Dalil tentang menutup aurat dalam QS. Al A’raf ayat 26-27 : (26) Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.

( 27 ) Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.

Wanita itu tiang negara, oleh sebab itu syaitan rajin sekali membisiki para wanita untuk membuka aurat dan menyimpang dari kodrat wanita seperti melahirkan dan menikah. Banyak sekali penyimpangan yang dilakukan wanita yang tidak tahu atau mungkin tidak mau tahu mengenai kodratnya itu, penyimpangan berupa pacaran misalnya atau kehamilan yang tidak diharapkan.

Menutup aurat berguna agar wanita mudah dikenal serta agar tidak diganggu seperti dalam QS. Al ahzaab ayat 59 : Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Pakaian yang seperti apa menurut islam?

· Menutup aurat

· Tidak sempit atau ketat

· Tidak terlalu tipis atau menerawang

· Warna bahan tidak menyolok

· Model pakaian tidak menyerupai pria

· Bukan untuk bermegah-megahan

Ada 3 adab dalam berhias, yaitu:

· Menutup aurat tidak menyerupai laki-laki

· Tidak berlebihan

· Tidak tabaruj (menampakan perhiasannya)

Seperti dalam buku “Jangan Jadi Muslimah Nyebelin”, muslimah itu dipandang, seperti menjadi salah satu identitas Islam, baik dari segi akhlak, tutur kata, pergaulan maupun pakaiannya. Oleh sebab itu jadilah muslimah yang bisa menjadi identitas Islam yang baik. Jadilah muslimah yang cantik, cantik dan bersih “Menjadi bersihlah kamu, karena sesungguhnya Islam itu bersih” (HR Ibnu Hiban) . “Kebersihan itu dapat mengajak orang kepada iman, sedang iman itu akan bersama pemiliknya ke surga” (HR Thabrani). Jagalah kebersihan badan, pakaian, serta tempat tinggal, karena Islam mengajarkan Thoharoh.

Cantik itu..menjaga lisan serta menjaga hati. Untuk menjadi cantik, semua butuh proses, tidak bisa berubah secara instan. Oleh sebab itu, istiqomah dalam berproses sambil terus memperbaiki diri.

Ketika kita memutuskan untuk hijrah dari tidak berjilbab menjadi berjilbab, atau dari berjilbab mini-mini menjadi berjilbab yang lebih lebar, semua pasti ada konsekuensinya, pasti ada ujiannya, baik dari keluarga, teman maupun dari lingkungan, atau bahkan dari diri sendiri berupa perang batin. Lalu bagaimana cara agar tetap istiqomah? Menghadapi keluarga misalnya, kita yang lebih tau bagaimana mereka, milikilah taktik atau cara tersendiri untuk meyakinkan mereka bahwa apa yang kita lakukan benar. Bahwa dengan berjilbab tidak mengubah kepribadian kita, kita tetap menjadi kita yang dulu, kita yang asik, ceria, dan menyenangkan.

Selasa, 25 November 2014

Menjadi Gardu Epos Dunia

MUTIARA NISA SPESIAL BIF, 23 MEI 2014 
      Gardu epos berarti memberi kebermanfaatan diri kita untuk orang lain. Allah memberi rizqi dari tempat yang tidak disangka-sangka, tidak memandang status orang tersebut, baik kaya atau miskin, baik atau buruk, serta beriman maupun tidak. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? (Ar-Rahman, 13). Oleh sebab itu, sebagai bentuk rasa syukur atas segala nikmat dan karuniaNya, teruslah untuk memberi kebermanfaatan diri untuk orang lain. Ketika kita memberi pada orang lain, maka Allah akan memberi energi positif kepada kita secara bertahap (gardu-gardu/ pos-pos).
      Untuk menjadi bermanfaat dimulai dari hal-hal terkecil lama-lama akan membentuk kebiasaan dan kepribadian. Bolehlah kita memiliki mimpi yang besar, tetapi jangan lupa, jangan hanya memandang keatas, tengoklah sekeliling kita, apakah dengan cita-cita dan tujuan tersebut kita menjadi egois dan mendholimi orang-orang disekitar kita? Coba renungkan niat kita untuk apa memimpikan semua itu, sudahkah untuk kebermanfaatan sesama atau hanya untuk kepuasan diri semata? Tetapi dengan segala kesibukan kita bisakah kita mencapai apa yang kita impikan? Minta sama Allah, Allah Maha Bisa, keberhasilan itu 25 % dari usaha kita, 75% dari keputusan Allah. Jalan akan lebih mudah ketika kita terus menebar kebaikan, tujuan akan lebih mudah tercapai, semua itu karena Allah meridhoi usaha kita.
      Potensi apapun yang kita miliki, gunakanlah untuk memberi manfaat kepada orang lain. Coba perhatikan seberapa sering ada dan tidak adanya kita sama saja serta seberapa sering ada dan tidak adanya kita dinantikan oleh orang lain, jangan sampai keberadaan kita tidak diinginkan oleh orang lain. Dimulai dari diri sendiri, memanajemen waktu dengan baik, menyelesaikan segala urusan sehingga kita masih memiliki waktu luang untuk berbagi kepada sesama.
Kenapa harus menjadi gardu epos? Karena sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain. Apapun peran kita, sekecil apapun itu, lakukanlah dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab hanya untuk mengharapkan keridhoan Allah semata. Ketika kita diuji dengan suatu musibah, jangan lekas putus asa, berpikir positiflah bahwa semua ini akan menjadi pengalaman untuk kelak bisa dibagikan kepada orang lain.
       Bagaimana melatih kebermanfaatan? PEKA, meskipun kondisi kita sedang tidak beres tetaplah untuk membantu orang lain. BELAJAR DAN BELAJAR, ambilah pelajaran dari setiap kejadian, contohlah setiap kebaikan yang orang lain lakukan. SEMANGAT, seberapapun banyaknya masalah kita tetap semangat dan tularkan energi optimisme kepada sesama. AMALAN, teruslah beramal untuk melatih diri menjadi bermanfaat. QURAN, ketika kita disibukkan dengan Alquran maka Allah akan memenuhi segala kebutuhan kita.

oleh KMMF UGM

Senin, 24 November 2014

Jejak-Jejak Kesuksesan


Apapun yang dilakukan hari ini...
temen-temen perlu Jejak-jejak kesuksesan...
apa aja jejak-jejaknya ?

=> Pertama, Jejak NIAT
Awalilah dengan niat. Niat yang lurus hanya karena Allah, apapun itu kebaikan bahkan kegiatan rutin kita sehari-hari bisa bernilai ibadah..

=> Kedua, Jejak USAHA
Optimalkan dan maksimalkan dengan usaha. Karena usaha juga salah satu penentu keberhasilan. Bahkan Allah berfirman didalam al-Qur'an Surah Ar-Ra'ad :11
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka”.

=> Ketiga, Jejak D'oa dan tawakkal
Ikhtiarkan dengan tawakal berdo'a. Apapun itu. Karena semua kebaikan itu bahkan yang paling kecil sekalipun tidak akan terjadi tanpa seizin Allah swt.

=> Keempat, Khusnul Khotimah
Lalu mengenai hasilnya tentu harapan kita adalah khusnul khotimah . apapun yang terjadi ketika kita memang telah maksimal di ketiga tahapan sebelumnya. Maka, memang itulah yang terbaik menurut Allah untuk kita.